Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Jadi Juara Dunia MotoGP 2020, Begini Sejarah Joan Mir!

Pebalap Sucuki Ecstar Joan Mir berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020 setelah finis posisi ke-7 di GP Valencia, Spanyol, Minggu (15/11/2020), meski balapan masih menyisakan satu seri di GP Portimao. Mir merupakan peraih juara dunia MotoGP pertama Suzuki setelah 20 tahun. Terakhir Suzuki juara dipegang Kenny Roberts Jr tahun 2000 di kelas GP500 bersama Suzuki Telefonica Movistar. Joan Mir lahir dengan nama Joan Mir Mayrata, di Palma de Mallorca, Spanyol pada tahun 1997. Mir mulai mengendarai motor pada usia enam tahun dengan motor pertama besutan Polini. Setahun kemudian dia dibelikan Honda QR oleh kedua orang tuanya. "Saya sangat bersemangat mengendarai apapun yang punya roda. Faktanya skateboard dan skuter adalah bagian dari masa kecil saya," kata Mir dikutip Kompas.com, dari situs resminya, Sabtu (14//11/2020). Dari kecil Mir memang ingin jadi pebalap motor. Cita-citanya terpupuk saat menyaksikan sang paman, Joan Perello yang juga pebalap motor di kejuaraan dunia

Orang Jahat Berasal dari Orang Baik yang Tersakiti

Pernah familiar dengan judul di atas? Kalau familiar, mungkin anda-anda sudah tidak asing lagi dengan tokoh yang dikenal dengan “Joker”. Joker sendiri adalah tokoh yang digambarkan sebagai pihak yang menderita sebuah penyakit di mana dia sering mengalami delusi. Dia tidak bisa membedakan mana kehidupan nyata dan mana yang menjadi khayalan pikirannya saja. Karena Joker sendiri tidak bisa menyadari apa yang menjadi sebuah kenyataan, akhirnya dia menganggap semua yang dia rasakan adalah sebuah kenyataan. Termasuk perundungan-perundungan yang juga tidak diketahui apakah itu asli atau hanya khayalan. Hal-hal tersebut membuat Joker akhirnya memiliki luka. Lebih tepatnya luka di dalam hati. Hal itulah yang membuatnya menjadi orang yang keji dan seolah menjadi seorang yang senang akan penderitaan yang dirasakan oleh orang lain. Mungkin inilah yang membuat orang-orang banyak membuat statement “orang jahat berasal dari orang baik yang tersakiti”. Tapi apakah benar demikian? Apakah ketika seseo

Toleransi

Pernah ada tersirat dalam pemikiran saya tentang paradox dari kata “toleransi”. Toleransi adalah konsep yang mengatakan bahwa kita harus menghormati perbedaan, kita harus menghormati pandangan orang lain, dan kita tidak boleh berperilaku seenaknya para orang yang berperilaku tidak sependapat. Konsep ini sebenarnya baik. Konsep ini mengarahkan agar manusia tidak mudah untuk melakukan aksi anarkis satu dengan lainnya karena perbedaan pendapat. Namun ternyata konsep ini juga bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Contohnya situasi yang sedang cukup hangat di Indonesia, yakni situasi ketika Habib Rizieq baru saja pulang. Banyak pihak yang mencap golongan pendukung salah satu ulama ini sebagai golongan ekstrimis yang tidak menghormati budaya-budaya Indonesia yang sarat akan toleransi. Namun di sisi lain juga pendapat ini justru dikembalikan oleh pihak yang mendukung salah satu ulama ini. Pihak yang mendukung ulama mengatakan bahwa, justru pihak yang kontra deng

Pohon Bukan Sumber Kehidupan

Malam itu aku mendengar Bos mengarahkan anak buahnya menyiapkan lahan yang cukup untuk keperluan membangun gedung-gedung megah. Gedung-gedung megah ini diproyeksikan untuk menjadi sebuah mall, yang mana nantinya bisa menjadi sumber penghidupan orang banyak. Namun lahan-lahan yang benar-benar kosong saat ini sulit untuk dicari, sehingga persiapan lahan kosongpun mengalami jalan buntu. Satu hal yang terbesit oleh salah satu pekerja, yakni menyingkirkan pohon-pohon yang tidak penting. Dengan begitu akan tersedia lahan kosong yang bisa mereka gunakan untuk membangun gedung. Dengan begitu kantung merekapun akan aman di bulan depan. Saat warga asli yang menempati pohon-pohon tidak diberitahu bahwa tempat tinggal mereka akan digusur. Bisa diwajari kenapa para pekerje memilih untuk tidak memberitahu para penghuni asli, hal ini dikarenakan para pekerja tidak bisa bahasa penduduk asli. Bahkan tidak ada satupun orang yang bisa berkomunikasi dengan penduduk asli. Ide dari para pekerja itupun dis

Kebenaran Sepihak

Kita hidup di masa di mana Allah sudah tidak bisa memberikan informasi secara langsung seperti ketika masa Allah memberikan informasi secara langsung pada Nabi. Sebenarnya kondisi seperti ini wajar, karena Allah sudah sejak awal menciptakan manusia sudah menggiring dan mengarahkan manusia untuk bisa mandiri dalam menjalani kehidupan, bisa menggunakan akalnya sendiri untuk memecahkan setiap masalah yang ada. Meskipun terbukti bahwa manusia saat ini bisa memecahkan berbagai masalahnya berkat akal yang sudah dikaruniakan oleh Allah, namun tetap saja ketamakan manusia selalu mendominasi. Bagaikan mengulang searah, kejahiliyahan akibat ketamakan yang ada dalam diri manusia terulang kembali bagaikan masuk ke mesin waktu. Seolah susah payah pembangunan masyarakat yang dilakukan oleh Rasulullah, kebenarannya hanya dipegang oleh segelintir orang. Bagaimana saya tidak menyebutnya segelintir orang, bahkan ketamakan yang membutakan akal sehat juga dipegang oleh para pemuka agama dan kelompok oran

Sudut Pandang Objektif

Sejak kecil kita, bahkan juga saya sendiri pasti pernah mendengar berbagai cerita-cerita yang sudah tidak aneh terdengar lagi. Seperti cerita si Kancil, Kura-kura vs Kelinci, dan lain sebagainya. Dari dua cerita yang sampai saat ini masih menjadi favorit untuk diceritakan ke anak-anak adalah si Kancil dan Kura-kura. Dalam kedua cerita itu kita mendapati beberapa hikmah yang kita ambil dari sudut pandang si penulis. Untuk cerita si Kancil, Kancil adalah binatang yang cerdik dan bisa membodohi si Buaya, sedangkan buaya adalah binatang yang bodoh. Sedangkan untuk cerita kelinci vs kura-kura, dikatakan bahwa kura-kura binatang yang bekerja keras dan tak kenal menyerah sedangkan kelinci adalah binatang yang sombong dan menganggap remeh lawannya. Tapi, pernahkah kita memikirkan sesuatu yang lain dari scenario tersebut? Pernahkah kita mencoba membuka berbagai kemungkinan lain yang bisa saja sebenarnya terjadi dalam cerita tersebut namun kita tidak ketahui? Pernahkah kita berpikir bahwa apa y

Gandum Tetaplah Gandum

Perkenalkan, aku Gandum. Ya, kalian semua mungkin sudah tau aku makhluk yang seperti apa. Untuk orang-orang yang sudah tau betul apa aku, pasti mereka begitu menjagaku dengan baik. Bagaimana tidak, apabila aku rusak, justru orang-orang ini sendiri yang akan rugi. Gandum sepertiku tidaklah satu, ada banyak gandum di luar sana. Bahkan ada juga gandum yang tumbuh secara tidak sengaja hingga membuat suatu lahan menjadi ladang gandum secara tidak sengaja. Begitulah aku dan kaumku, ada di mana-mana. Tidak semua dari kami di rawat dengan baik, ada juga yang tumbuh dan berjuang sendiri. Terkadang untuk kaum yang berjuang sendiri, mereka sering disalah pahami oleh orang-orang yang belum tahu betul apa mereka sebenarnya. Terkadang mereka hanya dianggap sebagai rumput cokelat yang sudah tidak memiliki fungsi karena sudah layu dan mati. Tapi, gandum tetaplah gandum. Sejelek apapun mereka di persepsi, seburuk apapun mereka disangkakan, mereka tetaplah gandum. Gandum yang bisa memberikan manfaat

Jangan Berharap

Jangan berharap. Mungkin terdengan sebagai kalimat pesimistis, namun bagiku kalimat tersebut akan menjadi anugerah terbesar bagi manusia apabila manusia bisa menerapkannya dalam hidup. Masalah, adalah sebuah keadaan di mana terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Bayangkan jika seseorang tidak memiliki harapan sepanjang hidupnya, manusia tidak akan pernah mengalami yang namanya permasalahan. Manusia tidak akan merasakan beban dan membuatnya stress atau bahkan depresi apabila gagal melakukan sesuatu. Hal itu karena satu anugrah, tidak ada harapan dalam aktifitas yang dia lakukan tersebut. Namun meskipun menjadi khayalan yang sungguh indah, manusia nyatanya tidak bisa berbuah demikian. Otak manusia memang sudah dirancang untuk selalu mempunyai harapan dari apa yang dia lakukan. Manusia bergerak karena ada harapan yang hendak dia capai, tanpa ada harapan manusia tidak akan bergerak sama sekali. Dalam kata lain, orang yang tidak mempunyai harapan adalah orang mati. Selain

Dunia Itu Lucu

Untuk beberapa orang, dunia bagaikan syurga. Bagaimana tidak, mereka begitu takut meninggalkan dunia sampai rela melakukan apapun untuk memperpanjang usianya di dunia. Namun untuk sebagian yang lainnya, dunia bagaikan neraka. Bagaimana tidak, yang mereka alami berbeda dengan yang pertama. Apapun yang mereka lakukan akan selalu menghasilkan masalah yang akan mengakibatkan penderitaan pada mereka pada golongan ini. Namun bagiku, dunia itu lucu. Kenapa lucu? Ada hal yang sepertinya merupakan guyonan di dunia ini. Ada kalanya ketika aku benar-benar menginginkan sesuatu dan aku bekerja keras untuk itu, aku justru tidak mendapatkannya dan justru begitu perasa kecewa dan sakit. Ada kalanya juga aku tidak terlalu menginginkan suatu hal, bahkan bisa jadi menghindari untuk lolos pada tahapan tertentu, namun apa yang terjadi? Justru malah lolos. Bagaikan benar-benar dibuat seolah terbalik Selain dari diriku sendiri, aku juga bisa melihat kelucuan dunia dari pengalaman orang lain. Ada orang lain

Baik

Pernah gak sih ngalamin yang rasanya capek banget buat berbuat baik. Bukan karen dasar diri kitanya yang jahat, tapi karena dengan kita berbuat baik justru dampak-dampak buruk yang kita dapatkan. Ketika kita berusaha untuk peduli pada orang yang sedang merasa kesulitan, kita berusaha membantu. Tapi tak jarang orang yang hendak kita bantu justru merasa keberatan, merasa bantuan kita hanya memperburuk masalah, dan tak jarang justru berbalik memusuhi kita. Ada? Ada! Ketika kita berusaha untuk tetap mengikuti peraturan yang ada, ada orang lain yang justru menilai hal tersebut hanyalah sebuah pencitraan. Dampaknya? Justru dituduh munafik, politik citra, cari muka dan lain-lain. Ada? Ada! Ketika kita berusaha menyampaikan kebenaran, ada orang-orang yang merasa terusik dengan kebenaran tersebut. Hingga akhirnya menyampaikan kebenaran malah menjadi alat permusuhan. Ada? Ada! Ketika kita hendak mengajak orang pada kebaikan, ada kalanya orang yang kita ajak ini memang sejak awal dan dasarnya ing

Salah Percaya

Aku terbiasa hidup dengan keras dan mandiri. Bagaimana tidak, orang tuaku menuntuku demikian. Mereka begitu berharap kepadaku karena mereka telah menginvestasikan banyak biaya terhadapku yang didapat dari hasil berhutang. Ya, keluarga kami memang bukan keluarga yang berada. Bahkan hanya untuk bersekolah tingkat menengah atas saja orang tuaku pontang panting untuk menyekolahkanku. Aku tidak boleh mengecewakan mereka. Berpegang pada kondisiku dan juga pola hidup yang biasa diterapkan padaku, hal itu membentuk diriku yang begitu independen dan sulit untuk percaya dengan orang lain, apalagi jika mengingat pengalamanku saat masih SMP di mana semua orang berbondong-bondong ingin berteman denganku karena aku adalah juara parallel di sekolah. Setelah kebutuhan mereka terpenuhi untuk aku ajari pelajaran, mereka pun pergi seolah tidak mengenalku kembali. Ya hal-hal ini membuatku menjadi sosok yang keras kepala, sulit percaya pada orang, dan bersikap tidak peduli terhadap segala sesuatu diluar ha

Arti Integritas

Integritas, kata yang begitu aku anggap sakral. Bagaimana tidak, sangat sulit untuk menjaga diri tetap pada kondisi ini. Menurut KBBI, integritas memiliki arti : mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Dari definisi ini aku memaknai bahwa integritas adalah sebuah sikap untuk berusaha konsisten dengan segala sesuatu yang telah menjadi prinsipnya dan juga segala sesuatu yang merupakan kepercayaan yang dia anggap benar. Termasuk dalam hal hasil pemikiran, sikap, cara bersosialisasi, dan kepercayaan. Semuanya harus terangkum menjadi satu dan senantiasa selaras (konsisten) tanpa adanya kontradiksi. Itulah yang aku pahami tentang apa yang dimaksud dengan integritas. Namun begitu sulit untuk bisa menemukan hal ini pada orang-orang yang sudah memasuki level berbeda. Mereka yang sudah masuk ke level yang lebih tinggi biasanya mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi yang wajib untuk diakomo

Kesal Jadi Lilin

Kenalkan, aku lilin. Ya, aku alat kecil yang selalu ada ketika kalian sedang menghadapi masalah. Ya, hanya ketika menghadapi masalah. Aku kesal menjadi lilin. Aku selalu ada di saat orang-orang sedang kesusahan, aku selalu membantu ketika mereka tidak bisa melakukan sesuatu, aku selalu di sana ketika mereka sedang mati lampu. Tapi, aku tidak pernah dianggap oleh mereka. Ketika mati lampu, mereka menghidupkanku namun mereka kembali asyik dengan kehidupannya masing-masing. Aku? Dibiarkan hilang ditelan waktu atau mereka mematikanku ketika sudah tidak dibutuhkan. Aku lilin, alat yang selalu berusaha menebar manfaat. Tidak ada maksudku untuk sekalipun menghancurkan apapun yang ada di sekitarku. Namun, terkadang selalu ada saja orang-orang yang lalai dalam menggunakanku dan akhirnya justru membuat manfaatku membakar semua. Namun semua salah siapa? Kembali, itu semua salahku. Banyak orang bijak bilang, lebih baik menjadi lilin daripada mengutuk kegelapan. Namun orang-orang bijak itu lupa,

Hati-hati Dengan Hati

Terdengar klise, namun ya! Saya sepenuhnya setuju dengan kalimat judul ini. Bagaimana tidak, hati yang saya maksud adalah tempat yang memaknai semua perasaan yang didapat dari pengalaman-pengalaman selama hidup. Hati tidak bersifat pasif, melainkan aktif. Ia aktif memaknai setiap perasaan yang ia dapat. Bisa dimaknai sebagai pelajaran, bisa dimaknai sebagai kewajaran, bisa juga dimaknai sebagai pembalasan. Kita perlu berhati-hati dengan hati dikarenakan setiap manusia berbeda. Berbeda dari jiwa si manusianya sendiri, berbeda orang tua, beda pola didik, beda lingkungan, beda asupan, dan berbagai macam perbedaan lainnya yang membuat manusia ini berbeda. Bahkan untuk kumpulan orang yang dipaksakan untuk sama, tetap bisa berbeda seperti halnya orang-orang yang ada di korea utara di mana tetap saja ada yang berusaha membelot. Kenapa? Karena pada dasarnya jiwa manusia itu sendirilah yang berbeda, kedirian dirinya sendirilah yang memang sejak awal tidak bisa disamakan. Lalu apa berarti kita

Kesulitan Jernih Melihat

Pagi ini aku kesulitan untuk menemukan kacamataku. Betapa sedihnya aku, selama ini yang begitu berjasa mengantarkanku pada posisi ini adalah kacamataku itu. Posisi sebagai seorang ahli sejarah yang setiap hasil karyanya bisa menjadi pegangan banyak orang untuk kemajuan masa depan, sangatlah bergantung pada kacamataku ini. Begitu aku sedih ketika kehilangan kacamataku. Bagaimana tidak, kacamataku ini yang selalu membimbing dan menemaniku dari sejak awam sampai menjadi ahli seperti sekarang. Kalian semua harus tahu, tanpa kacamata ini, tidak akan mungkin karya-karyaku yang saat ini sudah menjadi pegangan banyak orang bisa tercipta. Jika harus diceritakan, kacamata ini aku dapatkan dengan perjuangan bergelut dengan hidup yang keras. Aku rela bekerja siang dan malam, gali lubang tutup lubang dalam hutang, bahkan rela untuk membatasi jatah makanku agar bisa mendapatkan modal yang cukup untuk bisa membeli kacamata ini. Bahkan, ketika aku sudah mampu untuk membeli kacamata inipun, aku tidak

Kekuatan

Aku bukanlah orang yang bisa mudah berteman dengan siapa saja. Hanya orang-orang terpilih yang bisa berteman denganku, betul-betul orang-orang terpilih. Namun siapa sangka, meskipun sulit untuk didekati sebagai teman, namun begitu banyak yang ingin berteman denganku. Percaya atau tidak, orang-orang ini bahkan berani melakukan segala cara untuk bisa berteman denganku. Awalnya aku tidak mengerti, kenapa begitu banyak orang-orang yang ingin berteman denganku. Semua kalangan berusaha untuk bisa berteman denganku, benar-benar semua orang. Tidak peduli tua, muda, kaya, miskin, kuat, lemah, laki-laki atau bahkan perempuan, semuanya benar-benar ingin berteman denganku. Namun seperti yang aku tadi bilang, benar-benar hanya orang-orang terpilih yang bisa menjadi temanku. Bukan berarti aku orang yang pilih-pilih dalam berteman, namun begitu adanya. Orang-orang yang ingin berteman denganku layaknya benar-benar diseleksi oleh alam. Hanya orang-orang dengan kapabilitas khusus yang akhirnya menjad

Sejarah Ganyang Malaysia (part 4)

Pada tanggal 3 Mei 1964 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya: 1. Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia 2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia. Di Kalimantan, perbatasan Sabah dan Sarawak, kemudian di Selat Malaka yang berbatasan dengan Johor, Rejimen Askar Melayu DiRaja berperang dengan gerilyawan Indonesia. Indonesia keluar dari PBB Puncaknya, Pada 7 Januari 1965, Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Soekarno menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 Januari 1965. Ia mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif. Sebagai tandingan Olimpiade, Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48

Dampak Covid-19, Bahkan Mempengaruhi Hubungan Asmara

Covid-19 sudah begitu banyak mempengaruhi kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Setelah delapan bulan eksis di Indonesia, hingga saat ini si virus masih betah untuk selalu menghinggapi warga-warga Indonesia dan belum ada tanda-tanda tren penurunan penularan. Pandemi Covid-19 di Indonesia tentu sangat berpengaruh terhadap masyarakat di dalamnya. Pengaruh ini tidak hanya meliputi kalangan-kalangan tertentu saja, melainkan hampir seluruh lapisan masyarakat merasakan kerugian akibat pandemi ini. Pedagang-pedagang besar seperti para pelaku usaha di Mall, pabrik-pabrik besar, dan produsen-produsen komoditas yang mampu menjangkau pasar besar dan keuntungan besar pula mendadak merasakan keuntungan yang merosot tajam bahkan rugi. Hal ini bisa dilihat dari tren nilai-nilai saham setiap perusahaan besar tersebut yang sempat terjun bebas meskipun pada akhirnya kembali naik. Tidak hanya terjadi pada pedagang-pedagang besar, pedagang-pedagang kecil seperti kaki lima dan pedagang di pasar-pasar ka

Sejarah ganyang Malaysia (part 3)

Setelah menyetujui kesepakatan tentang pembentukan negara federasi Malaysia dengan syarat yang sudah ditentukan, Sekretaris Jenderal PBB U Thant pun membentuk tim penyelidik pada Agustus 1963. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Pemerintah Malaysia ingkar janji dan akhirnya justru memproklamasikan berdirinya Negara Federasi Malaysia pada 16 September 1963. Hal itu disebut ingkar janji karena sejatinya hasil penyelidikan belum diumumkan secara resmi oleh PBB. Empat negara bagian yang tergabung dalam federasi yakni adalah Persekutuan Tana Melayu, Singapura, Sabah, dan Sarawak. Melihat hal tersebut, Indonesia pun murka akan langkah Malaysia yang lagi-lagi melanggar kesepakatan. Sehari sesudah proklamasi pendirian negara, Indonesia memutuskan hubungan diplomatic dengan Malaysia. Kampanye Ganyang Malaysia Suasana pun makin memanas. Di Malaysia dan Indonesia, sama-sama terjadi demonstrasi besar-besaran. DI Kuala Lumpur, pada 17 September 1963, demonstran menyerbu kantor Kedutaan Besar RI

Sejarah ganyang Malaysia (part 2)

Indonesia upayakan diplomasi Indonesia menjajaki upaya diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini. Pada 31 Mei 1963, Presiden Soekarno bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman di Tokyo, Jepang. Pertemuan itu ditindaklanjuti lewat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri di Manila, Filipina pada 7-11 Juni 1963. Menlu Indonesia, Malaysia, dan Filipina telah mencapai kesepakatan soal pembentukan Negera Federasi Malaysia. Ketegangan pun mereda. Malaysia langgar kesepakatan Namun hubungan kembali memanas karena PM Tuanku Abdul Rahman menandatangani dokumen pembentukan negara federasi Malaysia dengan Inggris. Naskah itu ditandatangani di London, Inggris pada 9 Juli 1963. Dalam naskah, disebut Negara Federasi Malaysia akan dibentuk pada 31 Agustus 1963, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaan Malaya yang ke-6. Langkah Malaysia mengganggu hubungan ketiga negara dan rencana pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi di Manila pada pertengahan Juli 1963. Pada pertemuan pun

Sejarah ganyang Malaysia (part 1)

Di masa pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia pernah berkonflik dengan Malaysia. Konfrontasi itu sampai membuat Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada 1965. Lalu bagaimana bisa kedua negara tetangga di Asia Tenggara ini bertengkar? Hal ini yang akan berusaha penulis bahas Latar Belakang konfrontasi Sejak pertengahan abad ke-18, tanah Malaya dikuasai Inggris. Pada 8 Februari 1956, Inggris memutuskan memberi kemerdekaan pada Malaysia. Dikutip dari Sejarah Diplomasi di Indonesia (2018), pada tahun 1961, ada rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia. Malaysia rencananya terbentuk dari Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah, namun rencana ini ditentang oleh Soekarno. Soekarno menganggap pembentukan Negara Federasi Malaysia adalah proyek neokolonialisme Inggris. Soekarno khawatir kawasan Malaya akan jadi pangkalan militer Barat di Asia Tenggara. Menurut Soekarno, hal itu bisa mengganggu stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Selain Ind

Indonesia ditetapkan jadi negara maju. Ini alasannya

Penghapusan daftar negara-negara berkembang oleh The United States Trade Representative sontak menjadi isu menarik di kancah Internasional. Indonesia sebagai salah satu anggota WTO (World Trade Organization) dan G-20 (Kelompok 20 ekonomi utama) dengan perekonomian besar di dunia juga menjadi salah satu pertimbangan AS mengkategorikan Indonesia sebagai negara maju. Landasan AS menerbitkan memorendum penghapusan tersebut dikarenakan adanya sistem dikotomi yang diterapkan WTO dalam perdangangan Internasional. Negara maju seperti halnya Amerika akan dikenai tarif lebih tinggi dari pada negara yang berstatus sebagai negara berkembang. Amerika Serikat secara tegas mengeluarkan beberapa negara dari daftar negara berkembang. Negara-negara yang dikeluarkan dalam daftar adalah Brazil, Indonesia, Hongkong, South Africa dan Argentina. Jika Indonesia dihapus dari daftar negara berkembang, maka tidak akan mendapatkan perlakuan diferensial khusus dalam perdagangan internasional. Secara tidak lang

Kekayaan Alam

Ada sebuah negeri yang kaya raya Makan enak, hidup layak semuanya bisa Batang kayu pun tumbuh dibuatnya Sayang, pembawa bedil merampok semua Udang, Ikan, Ayam, Rempah Semua ada dan melimpah Tidak ada orang miskin disini Hanya mereka yang datang terlalu dini Disini semua orang baru bisa cepat kaya Bahkan disini pribumi pun membantu dengan gembira Kita semua tidak keberatan dengan mereka Kita semua sama sama hidup bersama Di pojok timur negara ada papua Isinya? emas semua Siapa yang menemukan? Ya mereka Pribumi? Tentu saja membantu mereka Kekayaan alam nampaknya bukan identitas yang pas Karena nyatanya bukan hanya alam yang puas Sudah kubilang negeri ini kaya Tidak percaya? Buktikan saja