Punk terlihat seperti gerombolan preman jalanan, bagaimana sejarahnya? (Part 4)

Musik
Karena Skinhead sendiri pada dasarnya adalah suatu subkultur bukannya sebuah genre atau aliran musik, pilihan musiknya pun bisa beragam.

Yang pertama tentunya adalah roots mereka yang berasal dari Mods, para Trads pun pada awalnya sangat terpengaruh musik R&B ala Inggris seperti The Who, The Kinks, dan lain sebagainya. Namun, mereka juga terinspirasi oleh style ala Jamaican Rude Boy yang juga populer di Inggris pada zaman itu. Rude Boy atau Rudy merupakan sebutan untuk para imigran Jamaika yang berkulit hitam pencinta dansa dan musik asal mereka.

Hasilnya, para Trads pun sangat menggemari musik Ska, Reggae, Rocksteady, Soul, dan lain sebagainya. Sehingga terkadang seorang Skinhead pun ikut menikmati alunan dari seorang penyanyi soul seperti Aretha Franklin misalnya.

Dari roots tersebut dapat ditelusuri bahwa pada dasarnya Skinhead sama sekali tidak identik dengan rasis. Sebagaimana pendapat awam pada umumnya. Karena mereka pun menikmati kultur dari masyarakat kulit hitam. Bahkan, banyak juga Skinhead yang berkulit hitam dan berwarna kulit lainnya.

Rasisme
Mereka mendapat cap rasis pertama kali ketika beberapa Skinhead terlibat clash beberapa kali dengan imigran Pakistan dan imigran dari Asia Selatan (mereka menyebutnya Paki-Bashing) di Inggris pada era ’60-an. Tindak kekerasan (yang tidak bisa dibenarkan biar bagaimanapun) tersebut dipicu oleh masalah pekerjaan. Para Skinhead yang merupakan kaum pekerja merasa lahan pekerjaan mereka semakin sempit. Mereka terdesak oleh kedatangan imigran yang bersedia dibayar lebih rendah. Label rasis kemudian semakin melekat, salah satunya setelah beberapa Skinhead tergabung dan dihubungkan dalam organisasi white power, National Front yang terbentuk di awal ’70-an. Militansi dan karakter Skinhead yang keras khas kaum pekerja sempat membuat mereka dijadikan alat maupun berbagai kepentingan politik. Termasuk dihubungkan dengan paham Neo Nazi. Meskipun sejarah maupun kenyataan yang ada bisa menunjukkan fakta yang berbeda.

Sama dengan nasib Mods leluhurnya, pamor Skinhead sempat meredup di era ’70-an, setelah sebelumnya mencapai puncak popularitas mereka pada tahun 1969.

Mereka kemudian bangkit kembali, bersamaan dengan kelahiran musik punk pada sekitar tahun 1977.

Komentar

  1. Sangat menarik membaca asal usul punk. Soalnya setiap bertemu mereka, sering bertanya-tanya sendiri, siapa panutan mereka?

    BalasHapus
  2. Jadi teringat aku pernah punya temen Deket yang dia juga jadi anak punk...huhhuhuuh

    BalasHapus
  3. jadi penasaran, anak-anak punk yang ada di kita tau ga yah sejarah punk?

    BalasHapus
  4. baru tau aku sejarahnya... musik punk itu diproduksi secara indie atau ada menejemen sih?

    BalasHapus
  5. ternyata ada sejarahnya..
    baru tau

    BalasHapus
  6. wah..sejarahnya panjang ternyata

    BalasHapus
  7. Punk itu kayak sebuah paham tersendiri, sih (kalau ga bisa dibilang ideologi)

    BalasHapus
  8. hmm... begitu ceritanya..hehe, aku gak pernah mengulik masalah ini jadi kurang paham. terimakasih lhoh sudah memberikan informasi

    BalasHapus
  9. Skinhead berasal dari kaum pekerja yang notabene mapan. Tapi punk menyatakan mereka anti kemapanan dan biasanya nggak mau menjadi kaum pekerja

    BalasHapus
  10. Wah, baru tau saya sejarah punk ini. Trims infonya kak.

    BalasHapus
  11. Mengutip sebuah sejarah dari anak punk, yang kita saat ini kadang gak tahu asal muasalnya. Keren kak, jadi wawasan baru nih buatku...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tilik & Cream, Ulasan Dua Film Pendek Menarik Dalam Negeri dan Mancanegara

Komunis Bukanlah Sama Rata & Sama Rasa (Meluruskan Asumsi Tentang Komunis)

Sudut Pandang Objektif