Teori Konspirasi, Apakah Sudah Pasti Salah?
Di awal masa Pilkada Jakarta di tahun 2017, masyarakat Indonesia mulai sering berselisih antar sesamanya. Sejak saat itu pula banyak informasi-informasi hoax yang bertebaran di mana-mana tanpa ada yang tahu siapa yang bertanggung jawab sebenarnya terhadap hoax tersebut.
Semenjak hoax-hoax tersebut mulai umum ditemui di lingkungan masyarakat Indonesia seperti Facebook, Twitter, Instagram, bahkan group Whatsapp keluarga. Setelahnya, mulai muncul beberapa informasi-informasi yang cukup menggemparkan, bukan hanya di Indoensia, melainkan juga di dunia. Informasi-informasi yang cukup menggemparkan tersebut di lontarkan oleh para penganut Flat Earth.
Di masa Flat Earth sedang booming, mereka banyak sekali menyampaikan informasi-informasi terkait dengan teori konspirasi yang dilakukan elite global menggunakan berbagai lembaga seperti World Bank, IMF, NASA, dan lain-lain. Mereka menganggap bahwa lembaga-lembaga dunia ini sengaja dibentuk untuk memenuhi ketamakan orang-orang yang termasuk dalam elite global, Rothhschild dan Rockefeller adalah salah dua orang elite global yang paling sering mereka permasalahkan.
Setelah teori-teori konpirasi ini banyak diperbincangkan oleh kelompok Flat Earth, masyarakat umum terpecah menjadi dua kubu, yakni kelompok yang sepakat dengan Flat Earth dan juga kelompok yang tidak sepakat dengan Flat Earth. Kedua kelompok ini akhirnya menghasilkan orang-orang yang penulis sebut extreme kanan dan extreme kiri. Extreme kanan adalah orang-orang yang akhirnya totalitas menolak semua teori-teori konspirasi yang ada, hingga akhirnya menyamakan antara teori konspirasi dengan hoax, kelompok orang-orang ini banyak penulis di lingkungan penulis. Sedangkan untuk kelompok extreme kiri adalah untuk orang-orang yang totalitas menganggap semua teori konspirasi adalah benar adanya.
Maka melihat kedua hal tersebut, di sini penulis akan melihat ada kesalahan pola pikir dari kedua belah pihak tersebut. Karena melihat hal tersebut, penulis hendak berusaha meluruskan pendapat-pendapat tersebut, di sini penulis hendak terlebih dahulu berfokus terhadap kelompok orang-orang yang totalitas menolak teori-teori konspirasi dan mempersamakannya dengan hoax. Sedangkan untuk paham extreme kiri yang menerima semua teori tersebut, saat ini tidak dulu penulis bedah, karena sebenarnya sudah banyak tulisan-tulisan yang mengkritisi pandangan tersebut, selain itu juga jika dipaksakan dimasukan kedalam tulisan ini, maka akan membuat tulisan menjadi sangat panjang.
Pengertian Konspirasi
Untuk meluruskan kesalahan pandangan orang-orang terhadap teori konspirasi, maka disini penulis akan menjabarkan terlebih dahulu pengertian Konspirasi dari sudut pandang bahasa dan para ilmuwan.
KBBI
Menurut KBBI, konspirasi bermakna komplotan atau juga persekongkolan
Kamus Oxford
Menurut kamus Oxford di tahun 1995, konspirasi adalah suatu rencana yang sifatnya rahasia yang dilakukan oleh sekelompok orang tertentu dengan tujuan illegal atau merugikan pihak-pihak tertentu.
Robbert O. Zelency
Menurut Robbert O. Zelency pada 1987, definisi konspirasi adalah suatu tindakan rahasia yang sangat terencana untuk melakukan suatu tindakan yang illegal atau salah.
Kesimpulan Pengertian Konspirasi Berdasarkan Ilmuwan dan Kebahasaan
Dari definisi bahasa dan juga pendapat para ilmuwan, bisa kita simpulkan kesamaan definisi konspirasi yaitu, sebuah persekongkolan yang berencana untuk melakukan suatu tindakan illegal yang bisa merugikan pihak-pihak tertentu secara rahasia.
Meluruskan Kesalahpahaman Masyarakat Terhadap Konspirasi
Sampai dengan tulisan ini dibuat, di lingkungan penulis sendiri begitu banyak orang-orang yang begitu anti pada teori-teori konspirasi yang ada. Beberapa alasan mereka adalah karena teori-teori tersebut tidak ada bukti kuatnya, teori-teori tersebut terlalu mengada-ada karena tidak pernah ada pihak terkait yang benar-benar bisa terbukti melakukan hal-hal tersebut, dan lain-lain.
Untuk menjawab pandangan-pandangan tersebut, kita perlu memahami terlebih dahulu realitas “konspirasi”. Salah satu cara kita memahami realitas “konspirasi” adalah dari definisinya, yakni pendapat ilmuwan dan juga kebahasaan. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, Konspirasi adalah suatu kegiatan illegal yang bertujuan untuk merugikan pihak-pihak tertentu secara rahasia yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Dari definisi tersebut ada beberapa point yang bisa kita jadikan inti pegangan untuk memahami apa itu konspirasi, yakni kegiatan yang bersifat rahasia dan juga dilakukan oleh kelompok tertentu. Jika konspirasi yang terjadi adalah konspirasi dalam ranah politik, maka pihak-pihak yang terlibat adalah tokoh-tokoh politik, jika konspirasi yang terjadi adalah ranah ekonomi global, maka pihak-pihak ekonom global yang terlibat, dan begitu juga seterusnya.
Maka dari sini harus kita pahami terlebih dahulu, konspirasi adalah suatu agenda yang bersifat rahasia, yang apabila agenda ini bersifat dilakukan oleh kelompok pejabat, maka hanya circle pejabat yang tahu itu dengan pasti. Sedangkan untuk orang-orang diluar circle tersebut, hanya bisa mengamati dari gejala-gejala yang dihasilkan dan juga gejala-gejalan keanehan dari setiap pihak yang dicurigain terlibat. Maka dengan definisi tersebut, bisa menjawab beberapa argument orang-orang yang sama sekali menolak teori-teori konspirasi.
Apakah Konspirasi Berarti Semuanya Benar?
Bila melihat dari pengertian konspirasi tersebut, apakah berarti semua teori konspirasi itu benar? Disini penulis berani menjawab bahwa jawabannya adalah belum tentu semuanya benar. Hal ini dikarenakan kembali lagi bahwa masyarakat umum di luar circle konspirasi ini hanya bisa melihat indikasi-indikasinya. Belum tentu benar karena kembali lagi kepada definisinya, yakni bersifat rahasia yang mana hanya circle tertentu yang bisa mengetahui fakta-fakta kebenaran yang bersifat jelas. Diluar sana juga sangat banyak teori-teori konspirasi yang bersifat bohong dan mengada-ada.
Lalu bagaimana cara kita mengetahui mana teori konspirasi yang benar dan mana teori konspirasi yang bohong? Caranya adalah sama dengan cara kita menemukan sebuah kebenaran pada proses penelitian. Teori konspirasi bisa kita curigai benar, ketika ada data-data penunjang yang bisa menunjang teori-teori tersebut. Sedangkan ketika teori tersebut hanya berdasarkan kepada persepsi seseorang yang tidak ada dasarnya sama sekali, maka bisa dipastikan teori konspirasi tersebut salah.
Semoga dengan tulisan ini kita bisa senantiasa objektif menilai sesuatu, tidak dengan mudah menilai segala sesuatu tanpa didasari data yang mumpuni :).
cek dan ricek pada semua informasi yang kita terima, tabayyun...
BalasHapusBetul Kak...
HapusJadi kita tidak boleh asal sebar berita yang belum tentu kebenarannya ya kak..
BalasHapusIya, betul Kak...
HapusKonspirasi sebuah topik yang membuat jari ingin meng klik.
BalasHapusPerlu pemikiran matang membahas topik ini, semoga kita tetap bijak menanggapinya.
Sukses terus Kak
Betul Kak, harus bijak menanggapi setiap informasi. baik itu informasi buruk/baik/menggembirakan/memilukan...
HapusSukses juga ya kak
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJangan termakan hoaks, ya, Kak. Zaman sekarang serba digital, nggak semua info itu fakta, ya, kan?
BalasHapusBaca tulisannya secara lengkap dulu ya Kak :)
HapusBiasanya kabar burung itu banyak benernya. Entahlah, yang jelas harua perbanyak refrensi. Nggak Mengandalkan berita atau kabar dari satu pihak.
BalasHapusBetul Kak. Harus punya reflek riset sebelum mempercayai sesuatu...
HapusJadi ingat teori konspirasi covid-19. Lalu beramai-ramai mengabaikan protokol kesehatan. Duh, semoga mereka diberi kesehatan. Kami yang bekerja dirumah sakit rujukan saja yang deg-degkan
BalasHapusSejak ada Teori Konspirasi Covid, saya jadi sering muring-muring. Kok bisa-bisane konspirasi? Korban ada loh ya!
HapusSehat selalu para petugas medis dan jajarannya.
Iya Kak. Harus lebih selektif menerima informasi...
HapusJadi ingat saat dulu pas waktu kuliah, Ada teman yang suka banget mendalami teori konspirasi
BalasHapusMembaca artikel ini saya jadi berpikir keras tentang kospirasi yang ada di sekitar kita. Tiba - tiba aku bergidik...
BalasHapusHehe, informasi yang diterima perlu difilter dulu ya Kak... Tetap harus dibuktikan dulu sebelum mempercayai suatu informasi :)
Hapuskalau menurut saya sih hadirnya teori konspirasi ini karena "kebetulan- kebetulan" yang terjadi terus-menerus gitu kak, jadi orang cenderung berpikir "nah kan" gitu 😁. untuk percaya atau tidaknya itu lebih ke individunya masing masing sih, selagi tidak mengganggu hak orang lain sepertinya sah-sah saja, hehe
BalasHapusHehe, kalau pendapatnya tentang konspirasi seperti itu, ya mangga Kak. Saya hanya menyampaikan pengertian dan meluruskan persepsi orang-orang yang salah mengenai definisi dan realitas konspirasi :)
HapusSebenarnya, teori konspirasi ini kadang sangat menarik sih emang.. Cuma ya, sebelum kita benar" percaya dan kemakan, seharusnya kita mencari tahu lbh dalam mengenai teori" yang telah dikemukakan..
BalasHapusBetul Kak... 100% sepakat!
HapusMasih ngambang, sehingga ada ga teori konspirasi yang benar?
BalasHapusbalik lagi ke definisi dari konspirasi kak. sifatnya rahasia dan eksklusif, jadi yang bisa punya bukti eksplisitnya bener-bener cuma orang2 tertentu yang terlibat. kalau pertanyaannya "konspirasi, ada yang benar atau engga?", saya berani jawab "ada!", karena definisinya adalah kegiatan illegal yang bersifat rahasia yang dilakukan oleh sekelompok orang. sebenernya ya aksi kejahatan kayak mafia yang sama sekali ga terendus pihak berwajib juga bisa disebut konspirasi kak...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusmakanya saya cantumkan kalimat "belum tentu benar dan juga belum tentu salah". yang artinya masih ada kedua kemungkinan disitu. Perlu dipahami juga sih Pak, hoax itu bukan berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan, hoax itu berarti berita yang sudah dipastikan palsu/bohong. Yang berarti jika akan meng-konfirmasi suatu inforasi disebut hoax, harus juga disertai data penunjang bahwa memang ada bukti-bukti eksplisit yang mengatakan hal tersebut adalah palsu.
HapusBerbeda dengan konspirasi, konspirasi adalah sebuah persekongkolan rahasia, yang hanya bisa diketahui bukti-bukti eksplisitnya oleh orang-orang dalam circle tersebut. Tapi, meskipun berita tersebut tidak bisa ditemui bukti-bukti eksplisitnya, kita masih bisa mencari indikasi-indikasi yang bisa membuktikan kebenarannya.
Mudahnya begini Pak, sama seperti kita membuktikan keberadaan Tuhan. Kita tidak bisa menemukan perkataan eksplisit dan bukti-bukti eksplisit yang mengatakan bahwa Tuhan itu ada. Tapi, kita bisa membuktikan keberadaan Tuhan dari indikasi-indikasi yang kita temui di sekitar kita, seperti alam semesta yang bersinergi, hukum alam yang tidak saling tumpang tindih, dan keseimbangan-keseimbangan lainnya yang menunjukan tidak mungkin semua ini adalah sebuah kebetulan jika bukan karena ada yang mengatur.
Walaupun bukan penganut teori konspirasi, saya selalu penasaran dengan hal itu. Ya, sebenarnya cuma ingin tahu aja sih. Apalagi sewaktu konspirasi tentang Covid beredar, saya penasaran banget dengan pemikiran mereka.
BalasHapusHehe, Iya Kak bikin penasaran. Tapi tetep harus dibuktikan dulu ya Kak, jangan begitu aja dipercaya:)
HapusTeori ini memang nggak ada habisnya untuk dibahas dan selalu seru untuk dikulik. Semacam menjadi topik yang selalu diperbincangkan serta banyak kontroversi. Tapi horror juga ketika orang-orang mudah termakan informasi yang belum jelas. Dan trebawa arus karena minim literasi dan cari info lanjut.
BalasHapusNovel tentang teori konspirasi ada ga ya? Kayaknya seru ya kalo jadi novel
BalasHapusada kak, ghost fleet itu novel yang cukup viral juga beberapa waktu kebelakang. bisa dibaca kak kalau mau
HapusNovel punya Dan Brown seru kalau suka action & misteri
HapusBicara konspirasi dengan apa yang dunia hadapi saat ini, kadang membuat kita berada pada satu kondisi terbawa kabar kabar yang belum tentu kebenarannya.
BalasHapusMaka dari itu, pemikiran kritis dan refleks riset menjadi mutlak adanya Kak :)
HapusIya ... semoga kita semua terlindung dari konspirasi jahat selalu dalam kebaikan ... gak bisa omong apa apa soalnya info ini sangat membantu ...
BalasHapusIya Kak, semoga kita selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa :)
HapusDi era di mana arus informasi semakin deras, yang terpenting adalah selalu punya refleks untuk riset, berpikir kritis dan tidak mudah termakan sebuah informasi yang kita ga paham kebasahannya. Tulisan yang bagus kak
BalasHapusMantap Teh Ver... Hatur nuhun Teh Verr
Hapusdi awal paragraf sudah menggunakan kata sejak, kalimat selanjutnya sejak lagi dan di awal paragraf kedua semenjak juga. hmmm menurutku sebaiknya gunakan kata yang lebih menarik biar nggak monoton, atau bisa ubah struktur kalimatnya agar tdk menggunakan sejak sejak terus.. hehe
BalasHapusmakasih kakkk. di evaluasi di tulisan selanjutnyaa
Hapus